Pastor Antonius Suprapto,SS.CC

aa177941

Lahir : Tanjung Karang, 12 Juni 1962

Pada 23 Agustus 1993 ditahbiskan di Sungai liat-Bangka oleh Mgr. Hilarius Monga Nuvak SVD. Setelah ditahbiskan, Pastor Anton ditugaskan di Bandung selama 20 bulan sebagai Pastor Pembantu. Setelah itu pindah ke Batam selama 3 tahun 2 bulan. Sempat di Pangkal Pinang selama 8 bulan, menjadi Pastor Pembina di rumah Retret selama 1.5 tahun. Kemudian pindah ke Paroki Tangerang – St. Maria, selama 4 tahun, di Paroki BSD – St. Monika selama 2 tahun, sampai akhirnya pindah ke Paroki Citra Raya – St. Odilia sejak 2008 sampai 2010. Saat ini Pastor Anton bertugas di Paroki Tanjung Balai Medan – St. Mikael.

Lahir dari keluarga Katolik, anak kedua dari tiga bersaudara, Pastor Antonius Suprapto yang sering disapa Pastor Anton memiliki keinginan sebagai pastor sejak kecil.Motivasi dari pastor kelahiran 12 Juni 1962 di Tanjungkarang, untuk menjadi pastor sesuai dengan keinginannya untuk membagikan kebaikan yang ia miliki untuk orang lain, juga sebagai bentuk pelarian dari omelan sang mama. Namun dengan berjalannya waktu, motivasinya kembali lagi, yaitu membagikan kebaikan bagi orang lain.

Pastor Anton yang saat itu berusia 21 tahun memutuskan untuk masuk ke seminari setelah tamat SMA pada tahun 1982. Ditahbiskan pada tanggal 22 Agustus 1993 di Sungailiat-Bangka oleh Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD. Kehidupannya selama 23 tahun sebagai seorang imam, membuatnya telah merasakan begitu banyak suka dan duka. Namun Pastor Anton mengungkapkan secara jujur, bahwa rasa suka yang ia rasakan lebih besar dari dukanya. Pastor Anton selalu berusaha menikmati setiap keputusan yang diambil oleh pimpinannya. Dan itulah yang menjadikan ia menikmati setiap tugas yang sedang ia emban. Dukanya sejak kecil sampai menjadi imam tidak berubah, yaitu dimarahi. Tetapi ia belajar untuk menerimanya semuanya itu sebagai sesuatu yang baik.

Setelah ditahbiskan Pastor Anton ditugaskan di Bandung selama 20 bulan sebagai pastor pembantu. Kemudian pindah ke Batam selama 3 tahun 2 bulan yang memberikan pengalaman sulitnya melalui paroki baru. Sempat di Pangkal pinang selama 8 bulan, kemudian beliau diminta untuk menjadi pastor Pembina di rumah retret selama 1,5 tahun. Lalu dipindahkan ke paroki St. Maria Tangerang selama 4 tahun, di paroki St. Monika selama 2 tahun,dan pada akhirnya menjadi Pastor Kepala Paroki di gereja kita tercinta.

Pastor yang suka jalan-jalan di waktu senggangnya ini selalu berusaha memaknai sakramen Ekaristi sebagai seorang imam yang diharapkan dapat menghidupi dirinya setiap hari dengan Ekaristi. Ekaristi juga dirasakannya sebagai suatu kekuatan dalam kesehariannya maupun dalam hidup panggilannya. Doa pribadi maupun bersama komunitas, serta adorasi juga menjadi kekuatan dan sarananya untuk menjalin hubungan yang akrab dengan Yesus. Karena dengan adorasi, doa maupun Ekaristi, Pastor Anton dapat bersembah sujud sekaligus menimba kekuatan dari padaNya.

Saat Melodi meminta pesannya sebagai pastor paroki untuk seluruh umat St. Odilia, Ia mengatakan bahwa “ dengan menjadi paroki maka diharapkan umat lebih mau meningkatkan mutu pelayanan, serta mengembangkan hidup imannya”. Mari kita sama-sama berjuang untuk memajukan paroki kita sesuai dengan pesan Pastor Anton.

Scroll to Top