(Oleh : Maria Gratia Plena Mervelito)
Saudara-saudari yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, tak terasa kita kembali menyambut Hari Natal. Kita semua pasti sudah menunggu-nunggu Hari Natal, karena Natal merupakan perayaan dimana kita kembali mengenangkan kelahiran Tuhan kita, Yesus Kristus. Di Hari Natal ini, banyak pula orang yang berharap mendapatkan berkat melimpah saat Natal tiba, karena salah satu makna dari kelahiran Yesus adalah untuk membawa harapan dalam hidup kita. Dalam menantikan Hari Natal, tentunya kita tidak hanya berdiam diri menantikan hari itu tiba, tetapi kita juga harus mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan Natal, terutama di dalam keluarga.
Persiapan di dalam keluarga adalah salah satu hal terpenting dalam menyambut kelahiran Bayi Yesus. Mengapa? Keluarga merupakan aspek terpenting dalam mempersiapkan Natal, karena berkat Natal akan tampak lebih nyata bila kita bersatu dalam keluarga. Persiapan dalam kelurga yang dimaksud bukan hanya mempersiapkan pohon natal dan menghias rumah dengan suasana natal, tetapi juga persiapan hati dari masing-masing anggota keluarga. Maksud dari persiapan hati dalam konteks ini, yaitu membersikan hati dan pikiran serta berusaha memperbaiki diri kita untuk mejadi manusia yang lebih baik lagi. Tuhan tidak ingin kita hanya sekedar merayakan Natal dengan berpesta ria, tetapi Ia juga mengharapkan supaya anak-anak-Nya dapat memperbaiki dirinya masing-masing dan memulai kehidupan baru dengan berkat Natal yang mereka terima.
Saudara-saudari terkasih, pasti anda tidak asing lagi dengan film “Home Alone” bukan? Ya, film tersebut selalu menghiasi layar kaca kita setiap Hari Natal tiba. Mungkin banyak orang merasa bosan dengan film ini, tetapi tahukah anda bahwa ada banyak makna di balik film ini? Film ini menceritakan mengenai kehidupan seorang anak bernama Kevin yang sering kali diremehkan oleh saudara-saudaranya dan masih dianggap seperti anak kecil oleh kedua orangtuanya. Hingga pada saat Natal hampir tiba, Kevin harus tinggal seorang diri di rumah karena ia tertinggal oleh keluarga besarnya pada saat berangkat liburan. Pada awalnya, ia sangat bahagia dan menikmati tinggal seorang diri di rumah, karena tidak ada seorang pun yang dapat mengganggunya. Dan ketika malam Natal tiba, Kevin merasa sendirian karena tak ada seorangpun di rumahnya dan ia baru menyadari betapa berartinya kehadiran keluarga saat Natal. Dengan berbekal harapan, Kevin berharap supaya ia dapat kembali bersatu dengan keluarganya untuk dapat merayakan Natal bersama. Dan tepat di hari Natal, ibu serta keluarga besarnya yang cemas dengan Kevin tiba di rumah, sehingga Kevin dapat merayakan Natal bersama keluarga besarnya.
Saudara-saudari terkasih, dari film ini kita dapat melihat gambaran sebuah keluarga yang hanya sibuk mempersiapkan liburannya, bukan hati serta pikirannya untuk menyambut Yesus, sehingga mereka tidak sadar bahwa anak mereka tertinggal di rumah. Tetapi itu adalah salah satu cara Tuhan untuk mengingatkan kepada mereka makna hari Natal yang sesungguhnya, yaitu bersatu bersama keluarga. Dengan bersatu bersama keluarga, kita dapat benar-benar menghayati makna hari Natal dan kita dapat menikmati berkat Natal yang melimpah dari Tuhan kita, Yesus Kristus.
Pesan yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa Natal merupakan saat dimana kita berkumpul dengan keluarga dan menyambut kelahiran Bayi Yesus. Tetapi kita harus ingat bahwa kita tidak hanya sekedar merayakan Natal, tetapi dengan merayakan Natal kita juga harus memperbaiki diri kita masing-masing sehingga berkat Natal sungguh terasa dalam diri kita dan keluarga. Tuhan memberkati.
Natal merupakan saat dimana kita berkumpul dengan keluarga dan menyambut kelahiran Bayi Yesus. GBU