(Oleh : Siprianus Smakur Tukan,SS.CC)
“Datang dan pergi dengan tangan kosong”… Itulah kalimat yang tepat menggambarkan diri kita sewaktu lahir ke dunia ini dan saat meninggalkan dunia ini… Semua orang mengalami awal dan akhir yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada bagaimana setiap orang mengisi kehidupan di antara awal dan akhir tersebut. Banyak orang lupa tentang dimensi waktu ini sehingga sepanjang hayatnya hanya sibuk mengejar dan mengumpulkan harta benda dengan segala cara, termasuk merugikan orang lain!
Kaya di dalam Tuhan
Setiap orang ingin menjadi kaya, dan ini dianggap wajar dalam menjalani kehidupan. Namun tetap selalu diingat bahwa menjadi kaya dalam harta benda belumlah cukup, justru yang paling utama adalah kaya dalam perbuatan yang baik. Di jaman modern ini, begitu mudah kita mengecek saldo rekening di bank. Demikian juga untuk mengetahui berapa sisa pulsa prabayar kartu HP kita. Sayangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu menyediakan fasilitas untuk pengecekan instan ‘saldo/pulsa’ perbuatan baik kita selama menjalani sisa hidup ini. Andaikan fasilitas semacam itu tersedia, kita bisa happy-happy dulu kalau saldo/pulsa perbuatan baik kita masih berlimpah. Atau segera bergegas kalau posisinya sudah ‘merah’. Jangan menunda untuk melaukan sesuatu yang baik dan benar dalam hidup ini, karena kita tidak tahu berapa jumlah ‘saldo/pulsa’ perbuatan baik kita. Juga kita tidak tahu berapa lama sisa kehidupan kita. Jangan sampai tertinggal karena ‘Kereta Kehidupan’ tidak akan pernah menunggu sampai kita benar-benar siap untuk kembali kepada Sang Pencipta..
Waspadalah..be watchful..dan tetaplah lakukan perbuatan baik dan benar dihadapan TUHAN, itulah “pulsa” untuk meraih tiket kehidupan yang abadi …” “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!”
Jangan bosan berbuat baik
Kitapun di ajak untuk melihat pengalaman hidup kita. Saat kita…., Salah memilih pekerjaan, kita masih bisa keluar dan bekerja di tempat yang baru. Saat kita salah jalan, kita masih bisa memutar. Saat salah membeli, mungkin juga masih bisa di kembalikan atau ditukar dengan barang lain. Semua kesalahan itu telah menyita waktu, tapi sayangnya waktu tidak dapat diputar kembali. Marilah kita bersikap “bijaksana” bertanya kepada TUHAN, untuk setiap keputusan yang kita ambil di dalam hidup kita, agar kita tidak perlu menyia-nyiakan waktu.
Saat kita menanam padi, rumput pun ikut tumbuh…Tapi, saat kita menanam rumput, tak pernah tumbuh padi… Dalam melakukan kebaikan, kadang-kadang hal yang buruk turut menyertai… Namun, saat melakukan keburukan, tak ada kebaikan bersamanya… Jangan bosan untuk berbuat baik, meski kadang tidak sempurna…, “Manusia menjadi sempurna justru karena memiliki kekurangan di samping kelebihannya.” Berikanlah yang terbaik untuk Tuhan …Yang selalu baru untuk Tuhan … Maka Tuhan akan memberikan yang terbaik bagimu … Dan selalu baru setiap hari…
Langkah-Langkah Mengalami Paskah
Sebagai umat beriman kita sekali lagi diajak untuk mengalami Paskah dalam kehidupan kita. Yang perlu kita lakukan, pertama, adalah Percaya (Rm. 10: 9-10). Percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua, pertobatan yang terus menerus, sehingga kita lahir kembali sebagai pribadi baru (Yoh. 3: 16; Kis. 3: 19). Ketiga, berbalik dari kehidupan lama yang dikuasai oleh dosa dan semangat kedagingan, dan menyerahkan hidup pertobatan sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus. Kempat, biarkan kita bertumbuh dalam kehidupan nyata (Ef. 4:13).
Pertobatan bukanlah hal yang instan, tetapi sebuah usaha yang dilakukan secara terus menerus. Ada beberapa usaha yang bisa dilakukan untuk mendukung pertobatan, antara lain, memelihara pertumbuhan kehidupan rohani di dalam DOA, membaca KITAB SUCI, MELAYANI sesama dalam satu KOMUNITAS, yaitu persekutuan jemaat orang percaya. Diharapkan semua kegiatan itu bermuara pada Kristus yang hadir dalam Sakramen EKARISTI.
Sebentar lagi kita merayakan Paskah. Kita semua diajak untuk belajar memahami, tapi juga sekaligus kita didorong untuk berusaha mengalami, meskipun tidak sempurna, kuasa kebangkitan Tuhan yang hadir dalam misteri Paskah. Mudah-mudahan Paskah tahun ini memberikan makna baru dan harapan baru bagi kita, sehingga memampukan untuk melakukan hal yang terbaik bagi Tuhan dan sesama. Sebab kita tidak pernah tahu berapa “jumlah saldo” perbuatan baik kita. Kiranya semangat Paskah merupakan momen yang baik dan indah bagi kita untuk bangkit dari ‘keterpurukan’, akibat jatuh dalam dosa, tertindah oleh beban yang berat, putus harapan, skeptis terhadap kuasa Allah, sering mengalami pencobaan, keinginan daging yang kuat, dan merasa diri sebagai orang yang paling benar dan beriman sehingga tidak perlu bertobat.
Tuhan memberkati.