Keinginan untuk menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk berbelanja dan pemborosan yang tidak perlu dapat mencegah orang Kristen untuk bermurah hati dengan orang lain, kata Paus Fransiskus.
“Konsumerisme adalah penyakit besar saat ini. Saya tidak mengatakan bahwa kita semua melakukan ini, tidak. Tapi konsumerisme, menghabiskan lebih dari yang kita butuhkan, adalah kurangnya penghematan dalam hidup. Ini adalah musuh kedermawanan,” kata paus pada Nov 26 saat memimpin Misa di Domus Sanctae Marthae.
Dalam homilinya, paus merefleksi kutipan bacaan Injil hari itu dari injil Lukas di mana Yesus memperhatikan orang-orang kaya memberikan persembahan besar ke dalam peti persembahan sementara seorang janda tua memberikan persembahan berupa dua koin kecil.
“Aku mengatakan kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari yang lain, karena mereka yang lain memberikan persembahan dari kelimpahan mereka, tetapi dia, dari kemiskinan,bahkan memberikan seluruh penghidupannya,” kata Yesus.
Paus mengatakan Yesus sering berbicara tentang hal ini dan membandingkan perilaku orang kaya dan orang miskin, misalnya, dalam perumpamaannya tentang Lazarus yang miskin atau pertemuannya dengan pemuda kaya.
Pernyataan Yesus bahwa sulit bagi seorang pria kaya untuk masuk Kerajaan Surga dapat menyebabkan beberapa orang “memberi label Kristus sebagai seorang komunis, tetapi Tuhan – ketika dia mengatakan hal-hal ini – tahu bahwa di balik kekayaan selalu ada roh jahat: penguasa dunia, “katanya.
Janda miskin dalam bacaan Injil ini, lanjutnya, “memberikan sedikit yang dia miliki” karena dia mempercayai Tuhan dan tahu bahwa “Tuhan lebih dari segalanya.”
Paus Fransiskus mengatakan orang Kristen hari ini bertanya-tanya apakah perbuatan atau tindakan kecil mereka dapat membantu meringankan penyakit sosial seperti kemiskinan dan kelaparan tidak berbeda dengan janda dan dua koin yang ia berikan sebagai persembahan.
“Ini hal kecil. Sebagai contoh, masuklah ke kamarmu, Lihatlah apa yang ada di dalam lemari. Berapa banyak pasang sepatu yang Anda miliki? Satu, dua, tiga, empat, 15, 20 … semua orang bisa menjawab. Ini tidak terlalu banyak.”
“Saya tahu seorang uskup yang memiliki 40 pasang. Tetapi jika Anda memiliki begitu banyak sepatu, berikan setengahnya, “kata paus. “Ini adalah cara untuk bermurah hati, memberi apa yang kita punya, untuk berbagi.”
Paus Fransiskus menyerukan kepada umat Kristen untuk bermurah hati dengan mereka yang membutuhkan dan untuk berdoa kepada Tuhan “agar dia dapat membebaskan kita dari bahaya kejahatan konsumerisme” yang merupakan “penyakit kejiwaan” yang dapat memperbudak.
“Mari kita meminta rahmat ini dari Tuhan,” kata paus, “Kedermawan membuka seluas – luasnya hati kita dan menuntun kita menuju kemurahan hati.”