Liefdezusters van den Heiligen Carolus Borromeus (CB)
Sejarah :
Didirikan oleh Elizabeth Gruters (1789 ~ 1864) pada tgl. 29 April 1837 di Maastrich, Nederland.
Karya di Keuskupan Agung Jakarta :
Karya kesehatan :
RS Carolus yang berpusat di Maastricht, Nederland adalah pintu masuk kehadiran kongregasi CB ke Indonesia. Atas permintaan Mgr. Luypen SJ, Vikaris Apostolik Batavia, yang pada waktu itu membawahi seluruh Nusantara, kongregasi CB datang ke Indonesia. Pastor Luypen SJ menyatakan kesanggupan untuk menanggung biaya hidup selama 1 tahun bagi para suster CB yang datang dari Belanda. 2 September 1915, kontrak antara Badan Pengurus Perkumpulan St. Carolus yang diwakili Muder Lucia Nolet CB (Pemimpin umum Kongregasi) disahkan oleh Mgr. Luypen SJ dan Mgr. Jan Schrijnen (Uskup Roermond, yang membawahi kongregasi CB di Maastricht) sebagai cikal bakal pendirian RS Carolus di Indonesia.
Untuk mengawali karya di Indonesia diutus 10 suster yang menyerahkan hidupnya dengan penuh cinta . Dalam suasana PD I, mereka berangkat pada tgl 22 Juni 1918. Setelah menempuh perjalanan selama 107 hari, menempuh samudera Atlantik ke New York, lalu ke Yokohama, mengarungi laut yang penuh ranjau perang dan bahaya badai, akhirnya tibalah para suster tersebut di Pelabuhan Tanjung Priok pada tgl 7 Oktober 1918. Pada masa awal, mereka diterima dengan hangat oleh para Suster Ursulin di Biara Jl. Pos, Jakarta Pusat, selama 3 bulan. Setelahnya pada 25 Oktober 1918, para suster CB pindah ke Biara CB di Jl. Salemba No. 37 Jakarta Pusat. RS. Carolus diberkati pada tgl 22 Januari 1919 dengan kapasitas 40 tempat tidur. Seiring dengan semakin berkembangnya RS, pada tahun 1920 dibukalah Pendidikan Perawat dan Kebidanan. RS Carolus saat ini berkapasitas 464 tempat tidur, diantaranya 30% disediakan bagi kaum miskin.
Pada tahun 1966 pelayanan kesehatan berkembang sampai ke Tanjung Priok bagi masyarakat miskin disana. “Preferential option for the poor” sungguh terlaksana sebagai perwujudan semangat Bunda Elizabeth. Setelahnya pada tahun 1976, Kongregasi CB semakin memperluas Pelayanan Kesehatan yakni dengan terlibat langsung melalui karya di RS Atma Jaya Jakarta.
Novisiat pertama dan karya pendidikan :
Dalam perkembangan selanjutnya Suster-suster CB berhasil menarik minat para gadis Indonesia (pribumi) untuk bergabung dalam kongregasi. Untuk itulah dibuka Novisiat pertama di tahun 1933 di komplek RS St. Carolus. Pada tahun 1934, Novisiat pindah ke Yogyakarta dengan pertimbangan Jakarta bukan tempat yang baik untuk Novisiat. Namun pada tahun 1953, muncul kebutuhan untuk membuka Novisiat di Jakarta lagi. Menggunakan tanah milik KAJ di Jl. Sungai Sambas III/7 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan didirikan Novisiat II. Berbarengan dengan itu 2 Novis mendapat tugas mengajar di SD Strada milik Paroki Blok B dan SD, SMP di Blok Q. pada tahun 1957, Kongregasi CB mendapat tawaran untuk mengambil alih sekolah-sekolah tersebut, namun hal itu baru terlaksana pada tahun 1959. Karena sekolah-sekolah tersebut bernaung dibawah Yayasan Tarakanita, maka kemudian sekolah-sekolah tersebut dinamakan sekolah-sekolah Tarakanita yakni SD Tarakanita 1 & 2, SMP Tarakanita 1. Sekolah Tarakanita semakin berkembang, yakni dengan pendirian SMA Tarakanita 1 Pulo Raya pada tahun 1962 (atas permintaan Mgr. Djajasepoetra SJ), SMEA dan LPK Tarakanita pada tahun 1968, SD Tarakanita Simprug di tahun 1970, dan ditempat yang sama TK Tarakanita pada tahun 1976, TK ~ SMA Tarakanita di Pluit pada tahun 1974, TK~ SMP Tarakanita di Rawamangun sekaligus pendirian biara Rawamangun di tahun 1986, TK ~ SMP Tarakanita Citra Raya di tahun 1995, dan yang terbaru adalah SD ~ SMA di Gading Serpong- Tangerang pada tahun 2004
Karya lainnya :
Selain karya Kesehatan dan pendidikan diatas, Kongregasi CB juga berkarya dalam bidang lain-lainya :
- Komunitas Tanjung Priok : karya Pastoral melalui pelayanan bagi orang miskin melalui Yayasan Pelita Kasih sejak tahun 1969 (atas permintaan Mgr. Djajasepoetra SJ) .
- Komunitas Wisma Samadi Klender : berbagai kegiatan pendalaman hidup/retret, pendidikan agama sejak tahun 1967 (atas permintaan Mgr. Djajasepoetra SJ) .
- Komunitas Muara Karang : Karya Pastoral melalui pelayanan kesehatan (Usaha Kesehatan Masyarakat di Kel. Penjaringan), Katekese di Paroki, Pendirian Koperasi, karya Sosial (kunjungan orang sakit dan bantuan bagi masyarakat miskin).
- Komunitas Civita : Pembinaa kaum muda melalui retret dan pendalaman iman lainnya sejak tahun 1974 (atas permintaan Mgr. Leo Soekoto SJ)
Spiritualitas :
Karisma : Cinta tanpa Syarat dan berbela rasa dari YESUS KRISTUS yang Tersalib.
Visi : Yang miskin, yang tersisih dan menderita diselamatkan dan dibebaskan dalam keutuhan Kerajaan ALLAH.
Misi : Mengambangkan relasi yang mendalam dengan KRISTUS dalam sikap hidup kontemplatif dan terus menerus berkreasi. Menanggapi tantangan zaman dalam kegembiraan dan kesderhanaan, keberpihakan bagi mereka yang menderita karena ketidakadilan dan berkesesakan hidup
Jumlah yang berkarya di wilayah Gereja St. Odilia : 3 suster