Christobal, Christoval, Cristobal, Kester, Kitt, Kitts, Offero
- Perayaan : 25 Juli
- Lahir : Hidup pada abad ke-3
- Kota asal : Kanaan – Palestina
- Wilayah karya : Lycia – Asia Kecil
- Wafat : Sekitar tahun 251
- Kanonisasi : Pre-Congregation
Santo Kristoforus awalnya bernama Ofero. Ia adalah seorang santo dan martir yang dihormati oleh Gereja Katolik Roma, Gereja Orthodox, Gereja Anglikan dan oleh banyak denominasi Kristen yang lain. Ia tewas masa penganiayaan umat Kristiani di abad ke-3 pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Decius (249-251).
Menurut legenda yang berkembang sekitar abad pertengahan, St.Kristoforus adalah seorang yang sangat kuat dan bertubuh tinggi besar seperti seorang raksasa. Ia berasal dari Kanaan, Palestina. Cita-citanya ialah hanya mau melayani orang paling kuat dan berkuasa di dunia ini. Ia tahu bahwa raja adalah orang paling kuat dan berkuasa karena dikawali oleh banyak tentara yang terlatih. Oleh karena itu ia lalu menjadi pelayan sang raja. Tak lama kemudian, ia meninggalkan raja ini karena melihat bahwa raja bersama pengawalnya yang kuat perkasa itu takut kepada setan. Maka ia lalu mengabdi setan, yang dianggapnya paling kuat dan berkuasa di atas manusia. Suatu kali ia berpergian bersama setan. Di tengah jalan, setan tuannya itu gemetar ketakutan tatkala melihat sebuah salib yang ditanam di pinggir jalan. Kristoforus jengkel dan lalu pergi meninggalkan setan itu.
Kristoforus kemudian mendirikan sebuah gubuk kecil di pinggir sebatang sungai, berdekatan dengan jalan penyeberangan yang banyak dilewati orang. Tugasnya di situ ialah membantu setiap orang yang mau menyeberang, namun takut akan derasnya aliran sungai itu. Kristoforus tidak takut karena badannya yang tinggi besar dan kuat. Suatu hari, datanglah seorang anak kecil meminta diseberangkan. Kristoforus segera mengangkat bocah itu dan memikulnya ke seberang. Semula bocah itu terasa ringan, namun lama kelamaan terus saja bertambah beratnya, sampai ketika berada ditengah sungai ia merasa bagaikan sedang memikul seluruh dunia dan tak sanggup lagi untuk melangkah. Pada saat itulah, bocah itu berkata: “Akulah Yesus, Tuhan semesta alam dan Raja yang paling kuat dan berkuasa. Hanya kepadaKu sajalah seharusnya manusia itu mengabdi.”
Semenjak itu Kristoforus memutuskan untuk menjadi abdi dan pelayan Yesus. Ia bertobat, menjadi kristen dan pergi untuk mewartakan injil ke Lycia. Disana ia mempertobatkan banyak orang sehingga ia kemudian ditangkap dan dibawa ke hadapan raja kota Lycia. Santo Kristoforus dipaksa untuk menyangkal imannya dengan mempersembahkan korban kepada dewa-dewa kafir namun dengan tegas Kristoforus menolak. Raja kemudian mencoba untuk menawarinya kedudukan dan harta kekayaan namun Santo Kristoforus tetap tidak bergeming. Bahkan ketika raja mengirimkan dua orang wanita cantik untuk menggodanya; Kristoforus memberkati mereka berdua, menobatkan dan membabtis mereka menjadi orang Kristen.
Mendengar hal ini, Raja kemudian memerintahkan agar Kristoforus segera dibunuh. Namun membunuh seorang yang perkasa seperti Kristoforus bukanlah hal yang mudah. Setelah berbagai usaha yang dilakukan para algojo gagal untuk membunuhnya, Kristoforus akhirnya dengan tanpa perlawanan memberikan lehernya untuk dipenggal. Dan dengan senyum kemenangan Santo Kristoforus akhirnya menerima mahkota kemartirannya.
Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja