Kebahagiaan

– Kisah Cangkir dan Tea –

Pada suatu ketika, kami mengadakan reuni. Selesai acara, kami menyempatkan waktu untuk  mengunjungi guru kami. Di rumah beliau, teman-teman ramai  bercerita  tentang suka duka pengalaman  hidup masing-masing. Tak lama kemudian  guru kami ke dapur dan mengambil seteko tea panas  dan beberapa cangkir tea yang berbeda jenis, ada yang dari kristal, kaca, melamin dan plastik. Kemudian  beliau mempersilahkan kami semua untuk mengambil cangkir, mengisi dengan tea  dan meminumnya. Saya perhatikan…, kami semua memilih cangkir yang bagus dan  menyisakan cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih merupakan hal yang wajar dan manusiawi,

Namun persoalannya, pilihan itu terkadang keliru dan tidak tepat.  Misalnya ketika kita tidak mendapatkan cangkir yang bagus sedangkan teman lainnya memperoleh yang lebih bagus, kita mulai membandingkannya.  Perasaan kita mulai terganggu dengan iri, benci, sakit hati karena pikiran kita terfokus pada cangkir yang kita pakai, padahal sesungguhnya yang kita nikmati bukanlah cangkirnya melainkan  tea nya.

Tea itu kita ibaratkan seperti cerminan hidup kita, sedangkan cangkirnya kita ibaratkan sebagai status diri kita, seperti pekerjaan, jabatan/pangkat  dan harta benda yang kita miliki.

Jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi tea yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama tetapi kualitas tea itulah yang terpenting. Jadi jangan kita berpikir bahwa kekayaan yang melimpah, pangkat atau jabatan yang tinggi, karier yang bagus & pekerjaan yang mapan atau menjadi orang yang populer merupakan jaminan kebahagiaan hidup kita.  Pola pikir ini  keliru, karena sesungguhnya kebahagiaan yang kita dapatkan bukan dinilai dari yang kita miliki.

Kebahagiaan dapat dirasakan dari seberapa banyak kita mampu mengatasi persoalan diri sendiri, menghilangkan sifat jelek yang menjadi sampah dihati, selalu bersikap positif, menggali dan mengembangkan potensi  yang membawa suka cita bagi sesama. Dan jangan lupa!!  senantiasa rendah hati dan bersyukur. Maka sesungguhnya kebahagiaan hidup  terlahir di dalam diri kita  dan bukan semata-mata dari luar diri kita.

Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak pernah merasakan damai, sukacita dan kebahagiaan di dalam kehidupan kita?, Sangat menyedihkan !!  seperti kita menikmati tea basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal yang mewah dan mahal.

Tea terasa nikmati bukan karena cangkirnya bagus tetapi terletak pada kualitas teanya.  Tuhan memberkati kita semua….. Amin

Bernadette Susi E

Lingkungan St. Gregorius Agung – Citra III

(Sumber Image : http://food.detik.com/read/2016/02/05/062256/3135351/900/mau-jaga-berat-badan-dengan-teh-hijau-ini-aturan-konsumsinya)

Leave a Reply

Scroll to Top