Bagi sebagian besar umat kita dalam mentaati anjuran pemerintah untuk penanggulangan penyebaran wabah COVID-19 yaitu untuk tetap tinggal dirumah, belajar dari rumah dan bekerja dari rumah itu mampu kita lakukan, lebih-lebih dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini.
Namun mungkin kita lupa, ada beberapa pekerjaan yang memang tidak bisa dkerjakan dari rumah, dan itu harus dikerjakan dan tidak bisa menunggu sampai saatnya bila keadaan seperti akhir-akhir ini telah berakhir.
Demikian juga dengan merawat rumah Tuhan, Gereja kita Sta. Odilia Citraraya.
Sangat terasa benar kondisi saat ini dibandingkan dengan saat dalam hari-hari normal seperti biasanya, walaupun saat-saat tersibuk dikunjungi adalah hari sabtu dan minggu namun kita masih bisa ikut merawatnya minimal seminggu sekali dihari sabtu pagi dengan adanya kerja bakti bergilir dari masing-masing lingkungan.
Tentu saja terlintas dalam pikiran kita, perjalanan waktu yang tidak menentu ini akan bisa merubah kondisi lingkungan gereja yang pasti akan nampak tak terawat.
Kekawatiran tersebut akan sirna bila umat dapat melihat segala kegiatan keseharian di rumah Tuhan, Gereja kita Sta. Odilia, sebab para pekerja rumah tangga gereja, security, dan seksi-seksi kategorial digereja dengan pimpinan para Romo kita senantiasa merawat dan menjaga agar Rumah Tuhan tetap nyaman, aman, bersih dan damai sembari menunggu, dengan kerinduan kedatangan umatnya yang sangat dinanti-nantikan, dengan seuntai harapan dan kerinduan , semoga rumah Tuhan bisa kembali menyuarakan doa dan kidung yang dikumandangkan para umat yang di kasihi-Nya.
Minggu, 19 April 2020, beberapa Bapak-bapak yang terhimpun dalam HAAK dengan penuh sukacita setelah selesai mengikuti misa yang diikutinya melalui siaran TVRI maupun Live Streaming dari rumah masing-masing, dengan semangat mereka menuju gereja kita dengan tujuan menunaikan kewajibannya sebagai tugas pelayanannya yaitu merapikan kondisi area gereja termasuk membongkar kanopi yang sudah beberapa bulan terpasang dan terpaksa tidak digunakan secara maksimal dengan adanya kondisi yang sama-sama kita maklumi.
Begitu juga Bapak, Ibu, para pegawai beserta koster gereja juga tidak lelah-lelahnya merapikan, membersihkan dan tetap merawat kondisi gereja kita, baik didalam gedung gereja maupun diluar gedung gereja, taman-taman dipugar dengan harapan bila saatnya umat nanti bisa berkunjung lagi, akan mendapatkan suasana baru dan harapan baru sehingga dapat menikmati sabda Tuhan, bersukacita mendendangkan madah Tuhan dengan penuh suka cita, damai dalam kesejukan homili para romo yang mereka citai dan rindukan bersama.
Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?
Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya.
Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya.
Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada waktu bahaya; Ia menyembunyikan aku dalam persembunyian di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. (TB Mzm 27:1-5)
Tetap patuhi peraturan dan himbauan pemerintah, sekecil apapun usaha dan kepedulian kita untuk senantiasa menjaga jarak, pakai masker, tegakkan pola hidup bersih, jaga kondisi tubuh, makanan sehat dan menahan untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak di sarankan pemerintah, kita telah melakukan andil kebaikan bagi kita sendiri, sesama dan umat dunia dalam usaha memutus mata rantai penyebaran COVID 19, Semoga pandemi ini dapat segera berakhir.
Kiranya Tuhan memberkati kita. Amin
Santa Odilia – Doakanlah kami
( Alsprant )