Masih adakah Cinta Kasih di Dunia…?

(Oleh : Patricia Laras Hemawati; Juara I, Lomba menulis Artikel)

Adalah Cinta dan Kasih. Dua kata yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari hari. Namun, apakah kita mengetahui arti dan makna dari dua kata tersebut ? Sangat disayangkan karena saat ini masih banyak orang yang bingung akan arti cinta kasih yang sesungguhnya. Dunia perfilman saat ini memperkenalkan arti cinta pada penekanan yang salah dimana cinta hanya dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika sepasang kekasih.

Cinta memang sulit untuk diungkapkan dan diartikan dengan kata kata. Begitu sulit dan luasnya memaknai cinta sampai membawa Kahlil Gibran , seorang sastrawan beraliran romantik terkenal mengungkapkan jika “Cinta adalah sebuah kemisterian”.

Walaupun sulit, setidaknya ada dua hal yang dapat dipetik dari satu kata “Cinta”. Pertama, Cinta adalah bahasa universal karena dimiliki oleh setiap manusia. Kedua, Cinta adalah sebuah perasaan terdalam dalam diri manusia sehingga tidak untuk dipikirkan namun untuk dirasakan.

Selanjutnya cinta kasih sendiri memiliki arti, perasaan yang berasal dari lubuk hati manusia terdalam yang sifatnya kekal dan tidak dapat berubah.  Dari hal hal tersebut, sulit dipungkiri jika cinta kasih memiliki sifat yang cukup fundamental bagi kehidupan manusia. Bahkan beberapa filsuf menyatakan jika cinta kasih merupakan hal yang penting untuk menciptakan kedamaian dunia.

Kedamaian hidup di dunia saat ini memang sangat diperlukan mengingat semakin meraja lelanya kekerasan di dunia. Kekerasan saat ini memang sudah menghantui manusia karena kekerasan yang semakin “tak pandang bulu” , mulai dari kekerasan yang menyerang orang dewasa, lansia hingga anak anak tak berdosa. Inilah beberapa bentuk kekerasan yang terjadi saat ini :

  1. Kekerasan karena Perang dan Terorisme.

Di dalam masyarakat memang banyak kelompok yang memiliki visi, misi, dan tujuan tertentu.  Untuk mencapai tujuan tersebut, tak sedikit dari kelompok kelompok yang ada menghalalkan segala cara termasuk melakukan peperangan dan teror. Peperangan dan teror  ini berdampak negatif bagi banyak orang termasuk orang orang yang tidak bersalah sekalipun. Oleh karena itu, kedua hal ini sangat ditentang, sebab termasuk dalam pelanggaran HAM berat.

Contohnya adalah peperangan antara Israel dan Palestina. Kedua negara Timur Tengah ini memang kerap kali menghebohkan dunia karena perang yang tak kunjung usai. Dalam peperangan Israel  Palestina saat ini dimana Israel  berhasil

membombardir Jalur Gaza sejak Selasa, 8 Juli 2014 dan mampu menelan banyak korban luka-luka maupun tewas yang diantaranya ialah anak-anak. Selain melukai

dan menewaskan warga sipil Palestina, peperangan ini juga menghancurkan gedung-gedung , sektor perekonomian  maupun jalan -jalan protokol sehingga melumpuhkan hampir seluruh perekonomian di Palestina.

Melihat  dampak yang begitu dahsyat maka perlulah peperangan dan teroeisme dihentikan.

  1. Kekerasan Dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan potensi diri manusia sehingga menghasilkan kecerdasan, spiritual agama, keterampilan dan akhlak manusia tersebut. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan suasana yang konduksif dan bebas kekerasan.

Namun pada kenyataannya saat ini banyak kekerasan yang terjadi dilingkungan sekolah ( school bullying ).Tragisnya, menurut hasil penelitian website okezone. Com, kekerasan di lingkungan sekolah banyak dilakukan oleh guru kepada anak didiknya. Kekerasan tersebut  meliputi kekerasan fisik maupun psikis dan seksual.

Ingatkah kekerasan seksual pada anak di salah satu sekolah International  di Jakarta? Ingatkah pula pada kematian Renggo Kadhafi, siswa SD yang meninggal karena dikeroyok kakak kelasnya akibat  menumpahkan  minuman es si pelaku?

Dunia pendidikan yang seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman justru menimbulkan kekhawatiran sendiri bagi orang tua.

  1. Kekerasan Dalam Tehnologi

Kemajuan informasi dan teknologi  saat ini memang menimbulkan berbagai kemudahan bagi aktivitas manusia , namun tak dapat dipungkiri pula jika menimbulkan permasalahan  baru yang disebut  Cyber  bullying.

Cyber bullying merupakan kekerasan  sebaya yang lebih halus dan tertutup  karena kekerasan  ini hanya terjadi jika internet, handphone atau alat teknologi lainnya digunakan untuk mengirimkan kata-kata dan foto-foto yang ditujukan untuk manakut-nakuti korban.

Meski terdengar  lebih halus namun, kekerasan ini memiliki dampak yang tak kalah mengerikan dari bullying pada umumnya. Cyber bullying  dapat memberikan  gangguan pada psikis korban karena terus menerus diteror .

Menurut penelitian  TRU Insight  Mc Afee, 42% remaja yang memiliki sosial media mengaku pernah menjadi korban Cyber bullying. Dari penelitian itu juga menunjukkan kekerasan terjadi  di facebook 92,6%; Twitter 23,8%; My space 17,7%; dan Instan Messeger 15,2%. Dan hampir sebagian dari mereka memutuskan hidupnya  karena frustasi.

 

Dari  ulasan kekerasan tersebut, masih adakah cinta kasih didunia ini ?

Apakah  cinta kasih sudah terkikis sehingga sulit memunculkan kedamaian di dunia ?

           “ Introspeksi”.

Leave a Reply

Scroll to Top