Puji Tuhan dalam Semua Bakat yang Engkau Karuniakan Kepadaku

( Oleh: Simon Fallo & Heribertus Eric Wagolebo – TEAM  MELODI )

Hai teman-teman…..pernahkan teman-teman mendengar, mengenal dan menonton olahraga tenis meja????? Teman-teman bahkan pasti pernah bermain tenis meja atau jangan…jangan… hoby olahraga tenis meja juga yaaaa..!!! Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang diperlombakan baik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota madya, propinsi, nasional dan internasional. Permainannya kelihatan sederhana tetapi butuh konsentrasi penuh dan menguras tenaga karena bolanya kecil, betnya kecil dan arenanya kurang lebih hanya seluas meja makan teman-teman di rumah. Berikut ini ada seorang teman kita yang menjadi pemain tenis meja yang sangat berbakat, yang membuat kami, team Melodi tertarik untuk mengangkat profil diri & prestasinya. Teman kita ini sudah mengikuti banyak perlombaan dan memperoleh banya piagam, piala dan tentunya uang juga.  Salah satu kami menampilkan dalam edisi anak bernakat ini, karena teman kini tampil memukau pada PORSENI III di Wilayah Tigaraksa 4 & 11 Mei 2014. Siapakah teman kita ini??? Ini diaaa..

Marcela (2)Nama             : Marcella Rosa Triastuti

TTL                  : Tangerang, 16 Januari 2004

Kelas                : IV SD Tunas Harapan Tigaraksa

Hobbi               : Bermain Tenis Meja

Cita-cita          : Menjadi Pemain Tenis Meja Nasional-Internasional

 

 Club                 : Persatuan Tenis Meja (PTM) Garuda di Karawaci.

Teman kita ini walau masih kecil telah mengikuti banyak perlombaan tenis meja di berbagai tingkat baik lokal, nasional maupun internasional. Perlombaan-perlombaan yang teman kita ini ikuti misalnya :

  1. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD (juara II);
  2. Turnamen antar club tenis meja se-jabodetabek tahun 2013 (juara III);
  3. Kejuaraan Paguyuban tenis meja Tangerang selatan (juara III);
  4. PORSENI ke-III di Wilayah Tigaraksa (juara I);
  5. Turnamen Tenis Meja Internasional lima Negara: India, Malaysia, Singapura, Australia, Indonesia; Dahlan Iskan Cup (2014);
  6. Kejuaraan dalam HUT kabupaten Tangerang 2013 (juara III);
  7. Kejuaraan dalam HUT PKB ke-3 GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) Filadelvia-Bintaro (juara I), dsb.

 

Ayo kita wawancarai teman kita ini ya, supaya kita tahu lebih dalam tentang perjalanannya sebagai seorang pemain tenis meja yang sangat berbakat.

* Bagaimana perasaan Cella sebagai pemain tenis meja?

Pertama-tama saya bersyukur kepada Tuhan atas bakat yang diberikan kepadaku. Kedua saya bersyukur kepada orangtua saya tercinta yang sangat mendukung saya dalam mengembangkan bakat saya pada cabang olahraga tenis meja. Mereka setia mengantar dan menemani saya untuk latihan dan juga ketika ada perlombaan.

* Apa yang membahagiakan Cella dalam menekuni olahraga tenis meja dan apa tantangan yang mungkin membuat Cella sedih atau kecewa?

Perasaan yang membahagiakan saya adalah saya dapat mengikuti lomba tenis meja di berbagai ajang baik tingkat local, nasional maupun internasional dan juga ketika saya dapat menjuarai pertandingan dan memperoleh penghargaan berupa piagam, medali dan piala. Saya sungguh sangat bahagia dan daya juang untuk tekun dan disiplin berlatih terus berkobar.  Sedangkan pengalaman dan perasaan yang pernah membuat saya sedikit grogi adalah ketika menghadapi lawan yang berat, misalnya ketika berhadapan dengan lawan dari singapura, china, dsb. Tetapi saya tidak menyerah dan mundur, saya malahan banyak belajar dari mereka untuk sabar dan dengan rendah hati mengakui kelebihan lawan (orang lain). Demikian menurut bungsu dari tiga bersaudara ini santai.

* Bagaimana pengaturan waktu latihan dengan jam belajar Cella di rumah dan di sekolah?

Saya harus mengatur jam belajar dan jam latihan secara seimbang sehingga keduanya dapat berjalan dengan lancar. Perkataan Cella diamini oleh sang ayah (bpk. Demetrius) bahwa memang harus pandai mengatur waktu dan disiplin menggunakan waktu yang ada. Kadang pulang latihan tengah malam dan pagi jam 05.30 harus bangun pagi untuk persiapan ke sekolah, apalagi ketika ada ulangan. Jadi harus menyesuaikan jadwal latihan dengan kegiatan di sekolah, kecuali kalau ada jadwal pertandingan yang berbenturan dengan jadwal sekolah ya kami ijinkan ke sekolah. Perkataan bapak Demetrius ditegaskan oleh bapak ketua lingkungan Don Bosco (bpk. Gregorius Hengky) bahwa kegiatan olahraga tenis meja harus diseimbangkan dengan kegiatan belajar, jadi harus benar-benar disiplin waktu. Bapak Hengki menegaskan bahwa 100 % tenis meja-100 % sekolah/belajar.

* Apa harapan Cella terhadap lingkungan, sekolah dan Gereja?

Saya berharap keluarga-keluarga, pihak sekolah dan juga pihak Gereja memberi dukungan dan perhatian bagi adik-adik dan teman-teman yang berbakat di bidang apapun, sehingga mereka dapat mengembangkannya dengan baik dan dengan demikian nama keluarga, sekolah dan juga Gereja akan diharumkan sehingga Allah dimuliakan oleh semua manusia. 

* Apa pesan Cella untuk adik-adik dan teman-teman semuanya?

Hai adik-adik dan teman-teman semua, ayo semangat untuk kembangkan bakatnya, jangan putus asa tetapi ayo tekun dan makin disiplin untuk berlatih ya. Orang yang tekun akan menuai hasil yang membahagiakan dan memuaskan. Tuhan memberkati.. da..da…da….

Leave a Reply

Scroll to Top