Membangun Keluarga Baru Katolik

( Oleh : Yon A )

Tuhan telah mempersatukan dua hati manusia yang berlaianan jenis dan sampailah pada pemberkatan perkawinan di gereja katolik yang berarti sah menjadi suami dan istri ( pasutri ) baru . Pasangan baru ini diharapkan membangun kebersamaan dalam suka-duka , dalam untung dan malang pada kehidupan ini seperti janji yang diucapkan dihadapan imam . Bagaimana pasangan baru ini menghadapi tantangan ke depan , karena jalan yang akan mereka lalui masing panjang penuh godaan ? Allah telah mempersatukan suami istri dalam ikatan perkawinan dan menghendaki mereka untuk membangun keluarga yang setia pada-Nya              ( majalah HIDUP – 37 ).

  Ketulusan mencintai pada awalnya bertujuan saling membahagiakan , namun dengan perjalanan waktu yang semakin jauh mulailah timbul ego masing masing , sifat sifat asli masing masing mulai tampak dan pengaruh lingkungan sekitar juga mempengaruhi , dan yang paling banyak masalah adalah faktor ekonomi yang menjadi pemicu masalah . Namun semua itu dapat dicari jalan damainya jika minta pertolongan Tuhan . Keterlibatan Tuhan dalam hidup pasangan dapat membongkar semua masalah untuk jalan terbaik bagi pasangan keluarga baru .Dalam perjalanan hidup keluarga , Allah tetap menyertai mereka dan membimbingnya bersama dengan Roh Kudus yang selalu mendampingi .   

Setelah menikah pada pasangan baru yang terberkati biasanya belum banyak rencana , belum memahami apa yang akan dikerjakan sebagai suami istri di masyarakat luas , disinilah perlu pendampingan dari seseorang yang dekat dengan penuh kasih sayang mau meluangkan waktu untuk menjadi konsultan keluarga yang madani . Jika dapat menemukan orang yang benar dan tepat maka keluarga baru itu akan menjadi baik dengan penuh suka cita , tetapi jika menemukan pendamping yang tidak tepat akan menjadi bertambah masalah karena bagaikan bara api yang tertiup angin bertambah panas . Haruslah mengingat sabda Tuhan menurut ( Markus 10 : 9 ) karena itu , apa yang telah dipersatukan Allah , tidak boleh diceraikan manusia . Madsudnya dalam segala pertentangan dan banyak masalah , tetapi tidak meninggal Tuhan yang telah memberi sabda dan menyelamatkan perkawinan dengan rendah hati .

Orang – orang terdekat yang bisa diajak sebagai konsultan keluarga seperti orang tua sendiri , mertua , para saksi menikah di gereja dan orang yang banyak pengalaman hidup berkeluarga dan menggerja dengan semangat baik . Memilih konsultan keluarga sebagai pendamping di anjurkan agar segala persoalan hidup dalam pengalaman berkeluarga konsultan dapat membantu mencarikan solusi yang baik jika ada permasalah dalam keluarga baru , pendampingan itu sendiri akan berakhir dengan sendirinya tanpa disadari jika semua masalah dapat dilalui dengan damai seiring perjalanan waktu . Kita yakin pada imam Agung kita yang menurut ( Ibrani 4 : 16 ) , Sebab itu marilah kita penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia , supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya  .

Dalam pengamatan penulis banyak keluarga muda katolik yang sudah diberkati imam di gereja gagal melanjutkan perjalanan berkeluarga dalam usia perkawinan yang relatip singkat , dari kegagalan itu sering dipicu oleh hal yang sepele tetapi berkelanjutan karena egis dari masing masing pribadi pasangan , dan juga dipanasi situasi oleh orang terdekat mereka masing masing dengan berbagai alasan yang tidak pernah melibatkan Tuhan . Layaknya orang terdekat semestinya menjadi konsultan keluarga yang baik , jangan menjadi peniup bara panas yang memperbesar masalah . Sebetulnya pasangan muda terberkati menyamakan persepsi dalam segala persoalan , seperti yang disampaikan sabda Tuhan menurut ( Markus 10 : 7- 8 ) , sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan berstu dengan istrinya , sehingga keduanya menjadi satu daging . Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu . Artinya dua insan menjadi satu keluarga yang memahami keberadaannya dalam satu pandangan hidup ke depan . 

Keluarga muda katolik yang baru selesai melangsungkan perkawinan sering kali jarang tampak pergi ke gereja , hal ini wajar saja karena sedang mabuk suka cita , kegembiraan , dan sedang saling membuka jati diri sesungguhnya . seringkali masing menjadi satu tinggal bersama saudara , mertua atau orang tua sendiri  . Terlena tinggal lama dengan keluarga besarnya sering tidak mandiri dalam kehidupan suami istri , semestinya tanggung jawab keluarga muda ini besar , untuk mau belajar hidup rumah tangga yang terpisah dari keluarga besarnya , tidak menyadari bakal mempunyai anak dan mengurus keluarga sendiri . Alangkah baik kalau ada salah satu anggota keluarga besar yang mengingatkan untuk selalu mengajak kegiatan lingkungn dan ke gereja setiap minggu , maksudnya agar keimanan mereka tetap terjaga .  

Memang pada awalnya hidup mandiri sebagai keluarga muda baru agak merepotkan , susah payah harus mengatur kehidupan bersama , baru menyesuaikan karakter masing masing dan secara perlahan melupakan orang tua dan saudara .Dalam masa penyesuaian ini lama sehingga agak sulit bergaul dengan anggota gereja dilingkunganya dan yang sering terjadi sembunyi dari lingkungan gereja katolik selama tidak ada masalah besar dalam keluarga .  Jika ada masalah besar baru mencari pengurus lingkungan gereja katolik yang terdekat .

Selama pacaran dan mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan ( KPP ) , sering kali para Pembina dan pastor yang mengajarkan menganjurkan setelah menikah untuk bergabung dengan lingkungan terdekat dimana domisili sekarang , maksudnya agar diakui eksistensinya sebagai keluarga mandiri yang beriman . Selama masih bergabung dalam lingkungan akan diajak keterlibatan kegiatan gereja ini semua agar kebersamaan dengan masyarakat gereja menjadi padu dan tetap beriman katolik setidaknya .

Mendaftarkan diri menjadi anggota Gerejadi lingkungan dimana keluarga muda tinggal memang dianjurkan agar semua pengurus lingkungan dapat berbagi kebersamaan sebagai masyarakat Gereja katolik . Kerukunan dalam kebersamaan masyarakat Gereja sangat penting mengingat jumlah yang sedikit  dan berjauhan akan saling punya ikatan batin sebagi anggota gereja . Suka dan duka akan saling berbagi dengan saudara seiman dan saling melayani lebih diutamakan . Ikatan anggota gereja katolik yang kuat akan menumbuhkan kepercayaan diri bahwa keluarga muda baru tidak hidup sendiri ditengah masyarakat yang majemuk , terlebih ada yang saling mengingatkan dari anggota lingkungan jika ada anggota yang akan pindah keyakinan . Anggota masyarakat yang tidak seiman sering kali tidak ada cuek , tidak mempedulikan orang yang tidak seiman , pada kesempatan inilah menjadi anggota lingkungan akan menjadi solid di tengah masyarakat yang majemuk .

Keluarga muda seringkali banyak godaan  dalam memulai kehidupan baru , terutama hal duniawi , memang wajar mereka masih memikirkan harta benda yang diperlukan untuk membantu dalam proses kehidupan . Godaan duniawi yang mereka cari masih menjadi impian , yang terkadang menjadi batu sandungan dalam mulai proses hidup bersama , tetapi kembali penulis mengingatkan agar melibatkan Tuhan dalam segala persoalan duniawi , melalui berdoa yang intinya berdialog dengan Tuhan untuk membantu mengatasi persoalan hidupnya . Orang beriman mempercayakan diri penuh pada Allah , sebagaimana Ia berkenan menyatakan diri melalui ciptaanNya Tuhan Yesus Kristus  , dan pertolongan akan datang tepat pada waktunya .( HIDUP : 37 )  

Membangun keluarga baru melalui ikatan perkawinan yang sah menurut Gereja dan Negara memang banyak rintangan , untuk melalui berbagai rintangan memang diperlukan tahan uji diri yang kuat , untuk membentengi keutuhan rumah tangga terutama yang masih baru diperlukan keteguhan iman . Kitab suci yang merupakan modal awal kerohanian pasangan setelah pemberkatan sering kali tidak pernah disentuh , juga Rosario jarung digunakan untuk berdoa . Perangkat ini memang sering terabaikan , karena tidak menyadari kehadiran Tuhan yang selalu menyertai kita sepanjang hidup . Digunakan jika ada hal hal yang tidak dapat diselesaika bersama , dan sudah tidak mampu menyelesaikan persoalan secara nalar manusia . Dari persoalan inilah peran Tuhan diperlukan , yang sebetulnya peran Tuhan dalam membangun keluarga baru dimulai setelah selesai pemberkatan . Kealpaan ini karena diantara anggota keluarga besar pasangan tidak ada yang mengingatkan untuk berdoa .

Kebersamaan dalam membangun keluarga baru merupakan pelajaran hidup pasangan yang sah , dalam perjalanan hidup setiap pasangan banyak perbedaan . Pelajaran ini juga untuk mempertahankan hidup yang bertanggung jawab terhadap sesama dan Allah . Segala aktifitas keluarga baru mesti dipertanggung jawabkan , jika salah dalam mengambil sikap keputusan akan beresiko yang tidak baik , hal ini yang terkadang sulit diterima akal sehat manusia . Lagi-lagi Tuhan dihadirkan untuk menolong menyelesaikan persoalan kehidupan rumah tangga . Allah , Tuhan tidak pernah mengeluh dan tidak menghentikan permohonan manusia , yakinlah Tuhan pasti menolong hidup kita , melalui iman yang telah dimiliki pasangan keluarga baru .

Setiap manusia berikan talenta masing – masing , begitu juga dengan pasangan keluarga baru katolik dalam membangun keluarga dengan talenta masing- masing , sekarang bagaimana talenta itu dapat diberikan pada keluarga besarnya , seperti keluarga dalam lingkungan , Gereja Paroki dan keluarga pribadi ? Dari keluarga baru ini diharapkan oleh Tuhan , yang dahulu melalui Petrus membangun gereja Allah sampai sekarang untuk meneruskan karya Tuhan di dunia ini tidak terputus . Seperti janji Tuhan bahwa kerjaanNya tak kan berakhir , jadi keluarga keluarga katolik merupakan penerus atau pewaris kerjaan Allah melalui iman Tuhan Yesus Kristus . Begitu juga Gereja , keluarga merupakan pendukung utama kehidupan Gereja , ini karena Injil yang diwartakan tergantung dari Gereja rumah tangga  ( HIDUP : 37

Harapan bagi keluarga baru katolik adalah dikaruniakan anak anak yang sehat lahir dari keluarga beriman , kehidupan dalam keluarga juga menjadi sekolah atau pelajaran harian bagi anak anak sehingga orang tua bertanggung jawab pendidikan tentang bagaimana menjalani kehidupan sebagi orang beriman ( HIDUP : 37 ) . Pada janji pernikahan nantinya setelah menjadi orangtua karena dikaruniai anak dan dipercayakan Tuhan , akan bertanggung jawab mendidik anak anaknya dengan baik termasuk keimanannya . Dengan pelajaran harian dan merupakan pengalaman hidup yang sangat berharga untuk membangun keluarga yang beriman dalam anggota masyarakat yang majemuk disekitar kita .    

Sebagai anggota gereja yang baru dan sangat penting adalah kesediaan pengorbanan segala hal dan mau saling melayani , Seperti Tuhan Yesus Kristus mengorbankan diriNya untuk kita , Ia mengorbankan nyawaNya demi menebus dosa dosa kita umat manusia biasa , yang tidak kalah penting semasa Tuhan masih berkarya mau melayani umat yang berdosa , menjadi panutan kita sampai sekarang . Begitu juga kita sebagai anggota gereja sebaiknya mau mau mengorbankan sebagian talenta kita untuk melayani sesama agar semua umat beriman memperoleh kasih karunia Allah dan diselamatkan dalam hidup penuh rahmat . Marilah kita mulai menjadi pelayan Tuhan pada saat yang tepat dalam PASKAH untuk memulai pengorbanan dan pelayanan yang dengan kedamaian

SELAMAT PASKAH 2014 , harapan pada keluarga muda mau berkarya dan pengorbanan untuk menjadi pelayan di Gereja , apapun bentuk talentanya .

SKK ST ODILIA CITRA RAYA

Leave a Reply

Scroll to Top