e-magazine Buku Kenangan Tahbisan Imam SSCC 2024
e-magazine Buku Kenangan Tahbisan Imam SSCC 2024 Read More »
Acara HUT CUBG ke-18 yang diselenggarakan pada tanggal 9 Juni 2024 menyediakan seminar dan bazaar UMKM di St. Odilia. Tema seminar adalah “Memperkuat Solidaritas dan Subsidiaritas dalam Mewujudkan Kesejahteraan Bersama”, dengan peserta yang terdiri dari umat Odilia. Acara yang sangat berguna dan relevan untuk memperkuat komunitas dan mendukung pengusaha lokal. . . Rangkuman lensa kamera
Hari Minggu, 2 Juni 2024 menjadi hari memperingati tubuh dan darah kristus. Hari dimana memperingati Tuhan Yesus hadir langsung dalam rupa roti dan anggur perjamuan kudus. Pada hari tersebut juga, adik-adik calon penerima komuni pertama menerima komuni pertama mereka. Misa ini dipimpin oleh Rm. Richardus Matius Bili, SS.CC dan Rm. Kornelius Paulus Bala Koten, SS.CC.
Rekoleksi Komuni Pertama 2024 Komuni pertama merupakan momen penting dalam hidup umat Katolik. Dari komuni pertama, umat katolik menerima Sakramen Ekaristi, dimana Tuhan Yesus hadir langsung dalam rupa roti dan anggur perjamuan kudus. Sama pentingnya, rekoleksi menjadi sarana persiapan umat Katolik yang ingin menerima komuni pertama. Seperti, adik-adik ini yang akan menerima komuni pertama dan
Misa Minggu sore, 26 Mei 2024 menjadi momen istimewa bagi para pasangan suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahannya di bulan Mei ini. Perayaan ini bertepatan dengan Hari Raya Tritunggal Mahakudus yang diperingati oleh Gereja. Melalui pemberkatan oleh Romo Richardus Matius Bili, SS.CC, diharapkan ikatan sebagai pasangan suami istri semakin kuat dan langgeng hingga maut
Hari Minggu, 19 Mei 2024, pada pukul 09.00 – 13.00 WIB, bertempat di aula Gedung Damian lantai 3, diadakan temu Dewan Paroki untuk monitoring dan evaluasi catur wulan 1 tahun 2024. Selain hadir ketiga romo (Rm Felix, Rm Richard, dan Rm Nelis), nampak hadir nyaris semua unsur Dewan Paroki. Selain monitoring dan evaluasi, pada kesempatan
Gereja St. Odilia menyelenggarakan misa pada hari Kamis, 9 Mei 2024 untuk memperingati Hari Kenaikan Tuhan Yesus. Misa ini dipimpin oleh 4 romo yaitu Rm. Felix Supranto, SS.CC , Rm. Richardus Matius Bili, SS.CC , Rm. Kornelius Paulus Bala Koten, SS.CC , dan Rm. Y. Chris Purba, SJ. Selain memperingati Kenaikan Tuhan Yesus, hari itu
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) cabang St. Odilia mengadakan seminar kesehatan pada hari Minggu, 5 Mei 2024 di aula gedung Damian dalam rangka mengedukasi umat perempuan Gereja St. Odilia Paroki Citra Raya. Seminar ini bekerja sama dengan Metro Hospitals Cikupa dan mengambil tema “Menyambut Masa Menopause dengan Bahagia” yang dibawakan oleh Dr. Marsita Маsui. Seminar
Rabu, 1 Mei 2024, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, Paroki Citra Raya mengadakan misa Pembukaan Bulan Maria. Misa diawali dengan perarakan Patung Bunda Maria yang diikuti oleh beberapa umat. Tepat pukul 16.30 perarakan dimulai dari Gua Maria di belakang gedung Paroki dan berakhir di samping altar. Misa dipimpin oleh Rm. Felix Supranto, SS.CC., Rm. Richardus
Misa Minggu sore, 28 April 2024 menjadi momen istimewa bagi para pasangan suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahannya di bulan April. Di tengah suasana suka cita Paskah Minggu ke-5, diharapkan melalui pemberkatan oleh Romo Kornelius Bala Koten, SS.CC semakin memperkuat ikatan perkawinan hingga maut memisahkan. Selamat untuk para pasangan suami istri yang merayakan ulang
Romo Felix Supranto, SS.CC memimpin misa adorasi yang diselenggarakan dalam rangka merayakan 100 tahun kongregasi SS.CC. Umat yang mengikuti bernyanyi memuliakan nama Tuhan dengan penuh hikmat dan meriah. Mereka percaya bahwa Tuhan dapat menyembuhkan segala luka dan sakit. Beberapa umat terlihat menangis haru mengikuti adorasi. Misa ditutup dengan berkat penutup, dan umat yang telah sembuh
“Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Sabtu, 06 April 2024, pukul 18.00 menjadi perayaan Minggu Paskah yang ke-2. Perayaan misa diiringi alunan musik dan nyanyian dengan bernuansa khas Jawa yang di bawakan oleh Komunitas Etnis Jawa yang menambah suasana sukacita Paskah bagi umat yang hadir mendengarnya.
Ketika suatu pagi buta, Maria Magdalena datang ke kubur Yesus, Maria mendapati bahwa kubur itu kosong. Yang tertinggal hanya kain kafan Yesus. Jenasah Yesus tidak didapatinya. Peristiwa tersebut memiliki makna bahwa Maria Magdalena adalah orang yang pertama mendapat kehormatan disapa oleh Yesus yang bangkit. Dan ia menerima tugas mewartakan tentang sukacita kebangkitan Yesus itu. Paskah
KRISTUS telah BANGKIT… mengalahkan kuasa kegelapan. Semoga dengan kebangkitan-Nya kita dikuatkan dan dikobarkan kembali semangat serta pengharapan kita kepada-Nya. Misa Kedua yang dipimpin oleh Rm. Richardus Matius Bili, SSCC pada pukul 09.00 ini berlangsung dengan penuh semangat dan pengharapan akan kasih Tuhan. . . — Rangkuman lensa kamera Komsos dapat Anda saksikan dengan klik tautan
YESUS telah BANGKIT… maut telah dikalahkan oleh kuasa-Nya. Semoga Paskah yang kita rayakan ini membuat kita semakin berani menjadi Saksi Kebangkitan Kristus, serta mengobarkan kembali semangat dan pengharapan bagi mereka yang menderita. Misa Pertama yang dipimpin oleh Rm. Felix Supranto, SSCC pada pukul 07.00 ini berlangsung dengan penuh suka cita Paskah. . . — Rangkuman
Teladan dan Pengorbanan Yesus tak akan berkesudahan, yang awalnya mati kini telah bangkit. Dosa umat telah ditebus dengan darah-Nya. Paskah ini mengingatkan lagi pada pribadi kita masing-masing, apa yang perlu dibangkitkan pada diri kita. Kenali diri sendiri sehingga bisa kembali sesuai jalannya. Begitulah pesan yang disampaikan Rm. Richardus Matius Bili, SS.CC di misa jam 21.00.
Makam yang kosong menjadi bukti Kebangkitan dan Kehidupan. Ini menjadi tanda kuasa Tuhan tidak ada batasan. Tidak ada syarat untuk kasih yang Tuhan punya untuk kita semua. Begitulah yang dirasakan pada misa pertama pada pukul 17.00, yang dipimpin oleh Rm. Felix Supranto SS. CC. Hendaknya kita selalu tertawa dan tersenyum, karena Tuhan selalu tahu bagaimana
Kisah sengsara Yesus mengingatkan kita bahwa Yesus, yang tidak bersalah, harus menjalani hukuman yang demikian berat. Seandainya kita menempatkan diri kita pada posisi itu, kira kira apakah mampu? Atau mungkin kita menempatkan diri kita seperti Maria yang selalu mengikuti kemana putranya pergi, dan dibawah salib itu, Maria berada dan menyaksikan bagaimana orang orang memperlakukan anaknya.
Lihat salib itu, Lihatlah kepala-Nya yang berdarah Salib yang membawa keselamatan dan perdamaian Lihatlah langkah Yesus, yang tertatih – tatih memanggul salib yang berat menuju bukit Golgota Mulutnya diam menahan sakit karena luka sayatan Darahnya, darah yang kudus tercecer di bebatuan yang dilewati-Nya Pedih hatinya karena sengsaranya menjadi hiburan bagi orang – orang yang tidak
Eli, Eli, Lama Sabachthani! 33 tahun aku mempersiapkan diri 3.5 tahun aku menyampaikan kabar suka cita dari Bapaku Namun 30 keping perak aku dikhianati, yang harus membuatku berjalan sejauh 3 km memikul salib ini 3 paku ditancapkan pada kaki dan tanganku 3 liter darah dari tubuhku mengalir keluar 3 hari aku harus mendekam dalam gelapnya