Aula lt. 3 Gedung Damian, 3 februari 2018
Oleh : Sutopo Yuwono
Perayaan ultah kecil – kecilan.
“suster, kalau diijinkan kami mau buat perayaan ultah KKMK kecil – kecilan di tempat suster”, kira – kira begitu ucap koko sthepen, salah seorang pengurus KKMK St. Odilia.
“Jangan kecil – kecilan, kan anggotanya banyak”, begitu tanggapan Sr. Sbastiana, pendamping Sekaligus ibunya KKMK. Disebut ibunya KKMK, karena memang Sr. Sbastiana ini yang banyak berperan dalam lahirnya KKMK di Gereja St. Odilia Paroki Citra Raya.
Menindaklanjuti saran dari Sr. Sbastiana, kemudian kawan – kawan KKMK segera mengadakan pertemuan lebih lanjut guna terwujudnya perayaan ulang tahun KKMK St. Odilia yang ke 2. Pertemuan yang pertama tersebut diadakan di rumah kos Kak Uno tiwa, salah satu pengurus aktif KKMK. Karena mendadak, pertemuan tersebut hanya dihadiri beberapa orang saja, namun bisa melahirkan konsep acara dan jadwal untuk pertemuan selanjutnya.
Dan pertemuan ke 2 diadakan di gedung damian dengan dihadiri lebih banyak kawan – kawan pengurus KKMK yang telah membawa ide dan konsep acara. Pertemuan yang ke 2 tersebut juga dihadiri oleh bu lik shanti, pendamping KKMK yang memberikan berbagai masukan guna terlaksananya acara, alhasil desain dari acara mulai nampak, konsep, ide – ide dan pemikiran mulai mengerucut.
Perkiraan peserta, konsumsi, dekorasi, pendanaan dan jalanya acara mulai dapat ditentukan secara lebih detail.
Guyub Rukun
Berkumpul dalam kerukunan/ dalam kemesraan/ dalam keharmonisan/ dalam suasana penuh kedamaian, kira – kira begitulah bila kata “guyub rukun”, yang merupakan tema atau spirit yang diangkat dalam perayaan ultah KKMK yang ke 2 ini bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Tak ada gunanya membuat acara yang mewah bila tidak didasari semangat kebersamaan, tak ada gunanya membuat perayaan yang mahal bila tidak ada semangat saling berbagi, saling menyemangati dan saling mengasihi. Karena itu, dalam momemtum yang istimewa ini, kawan – kawan KKMK ingin lebih erat lagi dalam menjalin dan merajut semangat tersebut melalui tindakan nyata dalam persiapan sampai dengan penyelenggaraan perayaan ultah KKMK yang ke 2 tersebut. Atas dasar tersebut, dan berkat saran dari bu lik shanti, kawan2 KKMK ingin memasak sendiri konsumsi bagi para undangan yang hadir di acara ultah nanti.
Sehari menjelang hari H, sebagian dari kawan – kawan sibuk berbelanja bahan – bahan untuk di masak. Tidak ketinggalan, tim dekorasipun juga sudah standby di aula lt. 3 gedung damian untuk menghias tempat acara. Kabarnya, sampai pada hari jumat malam, tanggal 2 februari pukul 23.59 mereka baru keluar dari gedung damian dengan dekorasi yang baru setengah jadi. Semangat gaess, lanjut besok ya.
Kabarnya lagi, sampai pukul 03 : 00 dini hari tanggal 3 februari 2018, masih ada salah seorang kawan KKMK yang memeloti laptop sambil teriak teriak sendiri, terkadang tertawa ga jelas di depan teras yang tikarnya basah lantaran terkena tampias air hujan. Hmm, rupanya kawan kita tersebut sedang membuat video tentang KKMK yang akan ditayangkan pada perayaan ulang tahun nanti. Semangat gaess, lembur boleh, tapi ingat waktu dan jaga kesehatan ya.
Dan kabarnya lagi, di rumah bu lik shanti di graha raflesia, beberapa calon ibu rumah tangga yang strong, sibuk bergelut dengan sayuran, bumbu dapur, dan beberapa bahan makanan lainya dari pagi hingga sore hari.
Dan sampai jam 7 malam, setengah jam dari waktu dimulainya acara, ada kabar bahwa makanan yang disiapkan seharian, baru selesai dimasukkan ke wadah untuk di bawa ke gedung damian. Semangat gaess, jangan lupa mandi ya, ga lucu kan kalau cantik cantik bau ketumbar.
Itulah sepenggal romantisme dan kemesraan kawan – kawan KKMK dalam mempersiapkan perayaan Ultah KKMK, menarik bukan? Sebenarnya, disitulah puncak acara yang sebenarnya, the real guyub rukun, karena meski menghadapi berbagai petualangan dalam persiapan yang menyita banyak energi fisik maupun emosional, mereka masih tetap solid dan bersatu hati demi “Guyub Rukun” itu sendiri. Salut deh buat mereka, pokok, luv you full deh.
Dan, satu kali kabarnya lagi ya, snek ‘pie susu’ waktu itu adalah donasi dari salah satu anggota KKMK yang sekarang sudah memiliki usaha sendiri lho, yaitu produksi pie susu, pie buah dan berbagai kue lainya. Tahu baso juga adalah donasi dari salah seorang pendamping yang juga telah memiliki usaha sendiri, dan nasi tumpeng ulang tahun, adalah juga hasil donasi dari salah seorang pendamping. Air mineral gelas juga hasil donasi dari salah seorang anggota KKMK. Dan yang tak kalah sensasional, ada salah seorang anggota KKMK yang mengaku tidak punya cukup banyak uang, tapi tetap ingin berpartisipasi, oleh karena itu, ia memetik cabai yang ditanam di dalam pot di atas teras rumahnya untuk didonasikan pada tim konsumsi. Hmmm, pokoke “guyub rukun” beneran deh.
Dari Tim dekor, berhubung ada yang tidak tega melihat kawan-kawan kelelahan karena meniup balon, maka dengan uang pribadi tanpa dikomando, segera membelikan alat peniup balon. Tak sampai di situ, ketika merasa ada yang kurang, tanpa dikomando, salah seorang kawan datang dengan membawa scotlight yang sudah dibentuk tulisan “KKMK St. Odilia”. Hmm, kalau bicara tentang kawan – kawan KKMK, pokoknya te – o – pe be – ge – te dah.
Tidak ada yang datang
Sekitar pukul 19.30, seusai Misa beberapa kawan yang bertugas pendaftaran sempat khawatir dan sedikit kecewa karena hanya beberapa orang yang datang, sedangkan yang menuliskan nama pada list di group WA KKMK sebagai tanda konfirmasi bahwa akan hadir lebih dari 75 orang.
Namun, kekhawatiran tersebut tidak berlangsung lama, 30 menit kemudian peserta sudah memenuhi aula lt. 3 gedung Damian, dan bahkan ketika acara telah dibuka dengan doa dan dilanjut sambutan dari Sr. Vinsen, salah seorang pendamping KKMK juga, masih harus menggelar karpet tambahan karena peserta masih terus berdatangan.
Hmm, rupanya cinta dan kasih sayang dari kawan kawan panitia dan pengurus KKMK melalui kerja keras selama persiapan disampaikan oleh malaikat Tuhan dan disambut dengan baik oleh banyak sekali anggota KKMK, para pendamping dan bahkan dihadiri pula oleh kawan dari seksi Kepemudaan. Sampai pada akhir acara, daftar hadir terisi hingga lebih dari delapan puluhan orang.
Yang tak kalah istimewa, acara ini juga dihadiri oleh Romo Andi Fernandes Pr, dari Keuskupan Larantuka, Flores timur. Beliau bertugas di Komisi Keuskupan sebagai komisi JPIC(justice and peace and integraty of creation) nya keuskupan Larantuka. Pada saat itu, Romo Andi sedang dalam rangka berlibur seusai menghadiri pentahbisan keponakannya sebagai diakon, di malang – Jawa Timur.
Menemukan nilai di dalam suasana penuh canda tawa dan ceria
Acara yang disusun oleh panitia tidak terlalu berat, tidak diisi dengan materi – materi pengajaran, tidak disisipi kata – kata mutiara yang syarat dengan nasehat dan pesan pesan moral, akan tetapi di isi dengan hal hal sederhana mulai dari ice breaking, diskusi, menyanyi dan joget bersama hingga potong tumpeng dan makan bersama.
Kecerian dari peserta nampak sekali ketika acara ice breaking, bernyanyi dan menari bersama. Obrolan – obrolan ringan terjalin sembari makan bersama, tak lupa pesan – pesan dari pendamping terkait visi dan kegiatan – kegiatan seksi perburuhan bersama KKMK turut disampaikan secara ringan dalam suasana santai.
Seusai acara, nampaknya kawan kawan KKMK belum rela untuk berpisah. Mereka masih asyik berfoto bersama, berbincang – bincang dengan kawan lama atau juga yang baru mereka kenal.
Hingga seusai alas duduk digulung dan operasi semut membersihkan sampah dan melepas dekorasi, sebagian dari mereka masih duduk dan berbincang – bincang di depan gedung damian. Kabarnya, ada yang sampai jam 3 pagi, padahal besoknya masih ada kegiatan Futsal jenaka bersama KKMK se dekanat Tangerang di sekolahan tarsisius, kuta Bumi, Tangerang.
Mantab gaess, tapi jangan lupa istirahat dan jaga kesehatan ya.
Proviciat buat KKMK, harapanya sederhana, semoga semakin banyak lagi kaum muda yang terlibat dalam pelayanan di Gereja, semakin guyub rukun dan berbhineka tunggal eka di tengah arus jaman yang semakin rawan terjadi perpecahan lewat hasutan – hasutan di Media sosial.
Semakin mau berkarya dalam masyarakat dan peduli sesama tanpa menbeda bedakan…Proficiat KKMK St Odilia
Tulisan yang luar biasa. memberi inspirasi kepada yang lain dan memberikan nikai arti sebuah komunitas. Terimakasih mas topo.