Cerbung – Fiksi Oleh : Sutopo Yuwono Pagi itu begitu cerah, kabut pagi yang menutupi pandangan mulai menetes diujung – ujung rumput di sekitaran perumahan, ruko dan perkantoran di sekitar

Cerbung – Fiksi Oleh : Sutopo Yuwono Seperti biasa, malam itu mbendhol mencuci gelas-gelas dan piring kotor, mengelapnya dengan kain katun, kemudian meletakannya ke rak- rak di warung bapak tersebut.

Cerbung – Fiksi Oleh : Sutopo Yuwono Setelah berdagang sampai dini hari di sabtu malam, biasanya minggu paginya bapak tersebut mengambil liburan untuk sekedar berjalan-jalan di sekitar ruko dan perkantoran

Cerbung – Fiksi Oleh : Sutopo Yuwono Mbendhol berjalan menyusuri jalanan selepas stasiun, tak tahu arah, tak tahu tujuan, tak kenal siapapun hanya berbekal ransel usang berisi pakaian dan beberapa

Cerbung – Fiksi Oleh : Sutopo Yuwono Suara kereta mengalun merdu penuh harmony, mbendhol tertidur pulas sambil memeluk tas ransel dari kain kandi, karung bungkus tepung terigu merek segiempat biru.

Cerita bersambung – Fiksi Oleh : Sutopo Yuwono Hanya remang-remang lampu teplok yang menerangi ruangan kecil berdinding anyaman bambu seukuran kira-kira empat kali lima meter tersebut. Di pojok sebelah kanan,

Oleh : Sutopo Yuwono “Selama ini pekerja seringkali menuntut kenaikan gaji, ketika gaji sudah naik, bukan sejahtera yang didapatkan, tapi justru inflasi yang terjadi”, kurang lebih seperti itu ucap Bapak Suroto

Oleh : Aloysius Alvian Orang Muda berkumpul seperti biasa setiap hari selasa, untuk Pertemuan APP. Hari itu Selasa, 6 Maret 2018 adalah pertemuan yang ke-3. Seperti biasa dipimpin oleh orang

Oleh : Nobertus Tiwa “Bro, aku ke kosan kamu ya, mau ngambil pianika, nanti sekalian kita bareng ke Gerejanya”, satu pesan WhatsApp dari salah seorang sahabat berinisial A. Waaaahhhhh akhirnya

Oleh : Kristanto Irawan Putra Malam itu tidak hujan, tidak seperti malam-malam sebelumnya yang biasa kulewati selepas kerja. Tanganku meletakkan tas kerjaku, melepaskan penang merah yang tersemat di balik kerah